EVALUASI TINGKAT KEBERLANJUTAN USAHA PETERNAKAN KAMBING KACANG RAKYAT DI KECAMATAN AIR HITAM KABUPATEN SAROLANGUN

Authors

  • Naekgamaliel Sitorus Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Jambi Author
  • Fatati Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Jambi Author
  • Bagus Pramusintho Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Jambi Author

DOI:

https://doi.org/10.71282/jurmie.v2i12.1383

Keywords:

Kambing Kacang, Keberlanjutan, Multidimensional Scaling (MDS), Rapfish

Abstract

Usaha peternakan kambing kacang merupakan salah satu usaha yang berperan penting dalam mendukung peningkatan perekonomian masyarakat pedesaan, namun keberlanjutan usahanya sering dihadapkan pada tantangan yang berbeda di setiap wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat keberlanjutan usaha peternakan kambing kacang rakyat di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun. Penelitian dilaksanakan di lima desa yang dipilih secara purposive sampling berdasarkan populasi ternak tertinggi dan aktivitas peternakan yang masih aktif. Responden berjumlah 43 orang peternak yang ditentukan secara simple random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan metode Multidimensional Scaling (MDS) dengan pendekatan Rap-Kambing Kacang (Rap-Ka) yang dimodifikasi dari Rapfish, serta dilengkapi analisis Leverage untuk mengidentifikasi atribut paling sensitif terhadap perubahan indeks keberlanjutan. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha peternakan kambing kacang di Kecamatan Air Hitam memiliki nilai indeks keberlanjutan multidimensi sebesar 34,40, yang termasuk dalam kategori kurang berkelanjutan pada semua dimensi. Dimensi dengan nilai terendah terdapat pada hukum dan kelembagaan (28,48). Atribut paling sensitif terhadap keberlanjutan antara lain pada dimensi ekonomi yaitu sumber pembiayaan (3,08), dimensi sosial budaya yaitu tingkat pendidikan peternak (2,53), dimensi teknologi–infrastruktur yaitu kondisi sarana jalan (2,61), dimensi ekologi yaitu ketersediaan hijauan pakan ternak (2,12), serta dimensi hukum dan kelembagaan yaitu kerjasama peternak dan pemerintah (4,02). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keberlanjutan usaha peternakan kambing kacang tergolong kurang berkelanjutan, dengan nilai indeks multidimensi sebesar 34,40 dan atribut yang paling sensitif dari semua dimensi terdapat pada dimensi hukum dan kelembagaan yaitu kerja sama peternak dan pemerintah (4,02).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, A., H. M. Ali., & J. A. Syamsu. 2015. Status keberlanjutan adopsi teknologi pengolahan limbah ternak sebagai pupuk organik. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan. 31(1): 11-20.

Alda, N., & S. W. (2020). Perancangan Strategi Positioning Linkaja Berdasarkan Perceptual Mapping Dengan Metode Multidimensional Scaling (Mds) Dan SwotAnalysis.Telkomuniversity.Ac.Id,7(2),61-97. https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/engineering/article/view/13243

Anindyasari, D., Rusdiansyah, R., Hamdi Mayulu, Dede Aprylasari, Khoiru Indana, & Apdila Safitri. (2025). Kelayakan Usaha Ternak Kambing Berbasis Finansial: Kajian di Kota Bontang. Jurnal Kinerja: Ekonomi dan Manajemen, 22(2), 181-188. https://doi.org/10.30872/jkin.v22i2.15439

Hadi Sutjahjo, S., Herson, C., Muladno, dan, & Herison, C. (2009). Status Keberlanjutan Wilayah Berbasis Peternakan Di Kabupaten Situbondo Untuk Pengembangan Kawasan Agropolitan. Jurnal Agro Ekonomi, 27(2).

Haryanto, B. (2017). Hubungan tingkat pendidikan dan pengalaman terhadap kemampuan adopsi inovasi peternak sapi potong. Jurnal Peternakan Nusantara, 3(2), 45–52.

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. (2022). “Akses dan Sumber Pembiayaan yang Mudah bagi Pelaku Usaha Peternakan: Penekanan pada Infrastruktur Jalan dan Transportasi.” Vol. 15 No. 1, JSEP.

Karmila, 2013. Kegiatan Usaha Peternakan. Jurnal. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.

Kavanagh, P., & Pitcher, T. (2004). Implementing Microsoft Excel software for Rapfish: a technique for the rapid appraisal of fisheries status. Fisheries CentreResearchReports,12(2).https://open.library.ubc.ca/soa/cIRcle/collections/facultyresearchandpublications/52383/items/1.0074801

Marisa, R., & Sitepu, R. (2020). Kelembagaan koperasi sebagai sarana peningkatan kesejahteraan peternak kambing di pedesaan. Jurnal Agribisnis Peternakan, 8(2),67–76.

Pebryna, P. U., K. Muatip., dan O. E. Djatmiko. 2014. Hubungan Tingkat Adopsi Inovasi Dengan Pendapatan dan Pertambahan Jumlah Ternak Kambing Peternakan Ettawa. Jurnal Ilmiah Peternakan. 2(1):262-269.

Randu, M. D. S., & Hartono, B. (2020). Keberlanjutan Dimensi Ekonomi, Teknologi Infrastruktur, dan Hukum Kelembagaan untuk Evaluasi Pengembangan Kuda Sandelwood di Kabupaten Sumba Barat Daya. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 15(1). https://doi.org/10.31186/jspi.id.15.1.50-59

Randu, M. D. S., Tulle, D. R., & Suek, F. S. (2022). Evaluasi Keberlanjutan Pengembangan Kambing Kacang di Kawasan Pantura Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal Peternakan, 19(2), 96–100. https://doi.org/10.24014/jupet.v19i2.16787

Saputra, H., dkk. (2021). Produksi Hijauan dan Kapasitas Tampung Ternak di Wilayah Tropis. Journal of Animal Center (JAC), 3(2). https://ejournal.uniks.ac.id/index.php/JAC/article/download/1363/1495

Suyitman., S. H. Sutjahjo., & A. Djulardi. 2012. Status keberlanjutan wilayah berbasis peternakan sapi potong terpadu di Kabupaten Lima Puluh Kota - Sumatera Barat. Jurnal Peternakan Indonesia. 14(1): 318–336

Downloads

Published

15-12-2025

How to Cite

EVALUASI TINGKAT KEBERLANJUTAN USAHA PETERNAKAN KAMBING KACANG RAKYAT DI KECAMATAN AIR HITAM KABUPATEN SAROLANGUN. (2025). Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi, 2(12), 906-914. https://doi.org/10.71282/jurmie.v2i12.1383

Similar Articles

1-10 of 15

You may also start an advanced similarity search for this article.